Pengaruh Gadget Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Weekend kemarin kalian kemana? Kalo aku ikutan Kelas Literasi Digital mengenai Digital Parenting dengan tema "Kapan Anak Boleh Punya Gagdet?" Hmmm kalo ditanya begini rasanya bingung mau jawab apa soalnya belum punya anak dan belum berkeluarga :D dan aku menyadari sendiri bahwa aku pun ga bisa membatasi diriku sendiri dalam penggunaan gadget, aku juga ngerasa bahwa aku termasuk yang gadget addict karena lebih dari 8 jam itu ga bisa kalo ga pegang hp meskipun cuma buka tutup watshapp atau hanya sekedar melihat menu home nya.
Digital Parenting with Sisternet yang dipandu oleh mba Wardah Fajri yang akrab dipanggil mba wawa sebagai founder Bloggercrony Community yang sekaligus memperkenalkan langsung oleh mba wawa bahwa komunitas yang dibentuk pada tahun 2015 ini yang berpusat dijakarta dengan anggota yang tersebar dari berbagai kota di Indonesia.
Acara ini dilaksanakan dipalembang tepatnya di Logo House Fashion Food and Bar pada sabtu, 14 September 2019 dengan harapan bahwa sister-sister dan bunda bunda dipalembang lebih bisa mengontrol dan membatasi penggunaan gadget pada anak.
Acara ini diawali dengan sambutan dan sedikit sharing dari mba Astri Martiana dari Sisternet Partnership dari XL-Axiata yang mengatakan bahwa dengan hadirnya sisternet ini agar sister-sister dan bunda lebih mawas diri terhadap gadget dan tumbuh kembang anak, kemudian acara ini juga dihadiri langsung oleh Ferdinan Oktavian selaku Head of Sales XL-Axiata Greater Palembang.
Era digital saat ini ga mungkin orang ga kenal yang namanya gadget seperti hp, tab dan lainnya. Seiring perkembangan zaman semakin canggih pula teknologi di era ini. Sedikit cerita, dulu waktu sd kelas 6 yang aku punya hp yang merknya ga kusebutin pasti tau yang gede dan berat yang cuma bisa telpon dan sms doang dan itu udah senengnya bukan main dan sekarang Android dan IOS yang berganti menjadi idola para pengguna gadget.
Kita sama-sama tau bahwa kehadiran gadget dan teknologi diera digital ini tidak bisa kita tolak (Ujar Tsurraya Syarif Zain, Spd I, SPsi, MA : Narasumber pada Digital Parenting). dan kita sepakat bahwa era digital memang ga bisa ditolak dan kita sudah berada di era ini dan yang bisa kita lakukan adalah membatasi penggunaan, perbanyak interaksi diluar dan isi waktu senggang dengan kegiatan yang positif. Kita selaku pelaku pengguna gadget yang sudah dewasa terkadang ga bisa mengontrol diri untuk tidak memegang handphone ataupun gadget lebih dari 8 jam tentunya ini berdampak kurang baik bagi diri dan kesehatan apalagi bila ini terjadi pada balita dan anak-anak kita dirumah, meskipun gadget, teknologi dan internet sangat membantu dan memiliki dampak positif seperti mempermudah media pembelajaran bagi anak maupun orang tua, daya tangkap lebih cepat, memperluas wawasan dan berpeluang dalam komunitas dan mengenal orang lebih banyak melalui media dan masih banyak kelebihan lainnya lagi.
Karakteristik generasi net saat ini
- Cenderung lebih praktis
- Love of freedom (mencintai kebebasan)
- Ambisius
- Suka hal detail
- Social media
- Percaya diri
- Recognition (inginnya pengakuan)
Lalu, bagaimana pengaruh gadget bagi tumbuh kembang anak?
Kita melihat bahwa tumbuh kembang pada anak-anak saat ini begitu cepat dengan seiring lahirnya teknologi yang canggih, anak-anak juga lebih cepat berpikir dewasa dan lebih kritis dalam suatu hal yang semestinya belum waktunya. Kesalahan terbesar bagi orang tua adalah sudah memperkenalkan gadget saat masih bayi, batita maupun balita dan ini nyata contohnya seperti keponakan ku yang berusia 3-4 tahun yang sudah mengerti mengotak-atik hp dengan mudahnya membuka aplikasi, bermain game, membuka pesan dll. Ini tentunya berdampak buruk bagi perkembangan anak jika tidak dikontrol, dibatasi dan diterapkannya cara penggunaan yang baik dan benar.
Perkembangan media teknologi ini juga mampu mempengaruhi perkembangan pada anak, mulai dari perkembangan motorik, koognitif, bahasa, sosio-emosional, maupun perkembangan identifikasi gender.
Peran orang tua saat memberikan gadget pada anak?
Penggunaan gadget pada anak ini tentunya tidak terlepas dari peran orang tua yang selalu mendampingi. Sebagai orang tua kita tahu bahwa anak yang masih berada di fase tumbuh kembang yang gemar bermain. Pertama yang seharusnya dilakukan adalah dengan mengupgrade diri agar anak lebih tertarik untuk bermain dengan kita bukan sibuk dengan gadgetnya, kedua jadilah sosok leader bagi anak-anak, maksudnya disini ibu maupun orang tua mampu tegas dan otoriter dalam mendidik dan anak pun tidak membangkang atau menolak apa yang kita perintahkan (dalam artian memberi tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya). Selanjutnya orang tua selalu mawas diri dan role model atau panutan bagi anak agar anak tidak sembarang dalam bertindak dalam gadget dan yang terakhir orang tua menjadi parenting yang efektif demi membangun mentalitas dan karakter pada anak.
Sadar bahwa menjadi orang tua menjadi istri dan menjadi ibu bukanlah perkara yang mudah menurutku, karena sebagai wanita yang kodratnya menjadi istri yang semestinya mengerti dan paham bagaimana patuh dan melayani suami, tetapi juga ketika kita mempunyai buah hati kita pun memiliki peran baru, peran sebagai seorang ibu, menjadi ibu yang baik mendidik dan mengajari dari hal terkecil mana yang baik dan mana yang buruk karena sekolah ataupun madrasah pertama bagi anak adalah orang tuanya, ibunya dan dirumahnya.
Jadi segini dulu mams & sister cerita dari aku semoga bermanfaat :)
Setelah berbincang-bincang panjang lebar Dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terhadap audience kemudian kegiatan kelas hari itu ditutup dengan membagikan doorprise, lunch dan foto bersama.
0 komentar